Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Demokrat: Etika Politik, Jika Penguasa Yang Sedang Berkuasa Tidak Boleh Bandingkan Dengan Penguasa Dahulu

Jakarta - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, Partai Demokrat berpegang pada fatsun politik bahwa penguasa yang sedang berkuasa tidak patut menjelekan penguasa pendahulu. Persoalan pandemi seharusnya menjadi fokus bersama dan saling evaluasi ketimbang membandingkan kepemimpinan era sebelumnya. Menurut Kamhar, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin, Demokrat tidak menghakimi pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. "Kami berpegang pada fatsun etika politik berbangsa dan bernegara bahwa penguasa yang sedang berkuasa tak patut dan tak pantas untuk menjelek-jelekkan penguasa pendahulunya,"ujar Kamhar kepada wartawan, Rabu (27/10). Saat ini, menurut Kamhar, negara masih diterpa berbagai masalah akibat pandemi Covid-19. Seharusnya semua pihak saling berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan yang ada. "Negara dan rakyat kita sedang diterpa berbagai persoalan akibat pandemi Covid-19, semestinya semua elemen ba...

Presiden Jokowi Menerima Kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia, Untuk Meningkatkan Kerjasama Bilateral Dan Perdamaian

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Saifuddin Abdullah di Istana Merdeka, Senin (18/10/2021). Dalam pertemuan itu, Jokowi ingin agar Indonesia dan Malaysia terus meningkatkan kerja sama bilateral maupun perdamaian. "Indonesia dan Malaysia akan dapat terus meningkatkan kerja sama. Tidak saja untuk kepentingan bilateral kita namun juga untuk perdamaian dan kesejahteraan Kawasan,"kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin. Setelah pertemuan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan PM Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yakoob berencana akan berkunjung ke Indonesia pada November mendatang. Menurut dia, Jokowi menyambut baik rencana kedatangan PM Sabri. "Kunjungan menunjukkan kuatnya hubungan kedua negara dan akan digunakan tidak saja membahas hubungan bilateral namun juga isu-isu kawasan dan global ,"jelas Retno yang ikut mendampingi Jokowi. Perj...

Sahabat Ganjar Gelar Acara Gerebek Pasar Untuk Membantu Masyarakat Terdampak Pandemi

Jakarta - Sahabat Ganjar menggelar kegiatan grebek pasar di wilayah Banten. Hal itu dilakukan guna memberikan bantuan ekonomi, berupa sembako kepada warga terdampak pandemi. "Giat ini dilakukan untuk sedikit meringankan beban dan bangkitkan semangat masyarakat, kami menyasar pedagang pasar tradisional dan buruh pabrik di Banten,"kata Asrul, Ketua DPC Sahabat Ganjar Serang dalam siaran pers diterima, Minggu (10/10/2021). Asrul berharap, para buruh dan para pedagang kecil yang kehilangan pekerjaan serta menurunnya omset dagangannya bisa mendapatkan pekerjaan baru. "Walaupun pandemi Covid-19 mulai melandai, para buruh dan pedagang kecil ini harus tetap semangat, terutama untuk menafkahi keluarganya,"ucap Asrul. Grebek pasar Sahabat Ganjar kali ini dilakukan di kawasan Serang dan Cilegon, seperti di Pasar Petir dan Pasar Baros, dan Pasar Rau. Sedangkan, kaum buruh yang disasar adalah mereka yang bekerja di Kawasan Industri Cilegon. Sembako diberikan ada...

Golkar Menyebut Jika Anak Muda Memahami Pancasila Dengan Pola Dan Pemaknaan Yang Berbeda

Jakarta - Ketua Balitbang Golkar Jerry Sambuaga memandang, Pancasila adalah sebuah ideologi yang sangat integratif dan adaptif terhadap kemajuan tetapi masih berpijak pada nilai dan karakter bangsa Indonesia sendiri. Hal ini disampaikannya dalam rangkaian peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2021. Dirinya memandang, Pancasila itu Ideologi yang relatif lengkap dan terbuka. Di dalamnya terkandung bukan hanya nilai dan kearifan nasional tetapi juga sifat akomodatif terhadap kemajuan dan modernitas. "Energy Kesaktian Pancasila ini harus dimaknai sebagai upaya untuk menyegarkan pemahaman sekaligus mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," Kata Jerry dalam keterangannya, Senin (4/10/2021). Meski demikian, dia menyadari bahwa generasi milenial sekarang mempunyai cara berbeda dalam memahami Pancasila itu sendiri. "Bukan berarti anak muda tidak memahami dan mengimplementasikan Pancasila. Karakter dan polanya saja yang berbeda. Mer...