Golkar Dinilai Bisa Kalahkan Gerindra Pada Pilpres 2024 di Jabar, JIka Tidak Ada Isu Sentimen Agama
Jakarta - Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang diperhitungkan dalam Pemilu.
Hal ini lantaran tingginya angka partisipasi masyarakat. Pada Pemilu
Presiden (Pilpres) 2024, Partai Golkar dinilai bisa merebut pangsa pasar
pemilih dan mengalahkan Gerindra di Jabar, jika tidak ada isu sentimen
keagamaan.
"Sangat mungkin Golkar bisa kalahkan Gerindra karena coattail result.
Tapi kalau ada sentimen agama, Partai PKS dan Gerindra bisa menguat
lagi,"kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, Sabtu (20/11).
Prayitno menjelaskan, suara Golkar bisa menguat signifikan jika berani
mencalonkan kadernya sendiri sebagai Capres. Pencalonan ini akan memberi
efek ekor jas kepada pemilihan legislatif.
Namun jika hanya mencalonkan kadernya sebagai calon wakil presiden, sulit Golkar memenangkan pemilihan legislatif. "Soal Pilres, tergantung siapa pasangan Airlangga, Kalau Golkar koalisi
dengan PDIP, asal jadi Capres-nya kemungkinan suara Golkar menguat,"tambahnya.
Adi menilai suara pemilih Jabar sukar ditebak. Ia mengakui sulit membaca
kekuatan politik di Jabar terutama soal pemilihan legislatif.
Di pilpres 2019 lalu, mayoritas warganya anti-Jokowi. Namun di pemilu
legislatif, pemenangnya silih berganti. Pada tahun 2014 lalu, partai
PDIP keluar sebagai pemenang, disusul Golkar pada posisi kedua.
Sementara pada pemilu legislatif 2019, Gerindra menjadi pemenang. Disusul PDIP, PKS dan Golkar.
Komentar
Posting Komentar