PAN Sediakan Karpet Biru Untuk Ridwan Kamil Dan Jadikan Cawapres di Pilpres 2024

Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka peluang menduetkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Untuk itu, PAN membuka jalan bagi Ridwan Kamil bila ingin bergabung.

Juru Bicara Muda PAN Dimas Prakoso Akbar mengatakan, Ridwan Kamil merupakan tokoh potensial sebagai capres 2024. Namun peluang Ridwan Kamil diusung partai politik sangat kecil

"Ridwan Kamil merupakan 'barang bagus' untuk kontestasi 2024. Tapi sepertinya untuk skala Pilpres sangat kecil peluangnya bagi parpol-parpol untuk mau mengusung figur non parpol,"ujar Dimas kepada wartawan, Rabu (8/12).

PAN menyarankan Ridwan Kamil masuk partai politik. Bila berminat ke PAN, Ridwan Kamil akan digelar 'karpet biru' untuk bergabung ke partai.

"Kita menyarankan kang Emil kalau mau jadi capres cawapres 2024 segera masuk parpol. Apalagi beberapa waktu yang lalu beliau mengatakan mau masuk parpol di tahun 2022. PAN sangat terbuka dan antusias bagi Ridwan Kamil, kita kasih karpet biru buat beliau,"ujar Dimas.

PAN membuka peluang menduetkan Ridwan Kamil dengan Zulkifli Hasan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di 2024. Kata Dimas, PAN mengusung Zulkifli sebagai calon presiden sebagai keputusan Rakernas 2021.

"Mengenai peluang menduetkan Zulkifli Hasan dan Ridwan Kamil tentu sangat mungkin. Pak Zul memiliki kapasitas sebagai ketum partai dengan segudang pengalaman di tingkat nasional, kang Emil merupakan salah satu kepala daerah yang memiliki segudang prestasi dan selalu masuk tujuh besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi di sejumlah survey. Jadi peluang itu sangat ada,"jelas Dimas.

Ridwan Kamil Mau Gabung Partai

Ridwan Kamil, berencana akan bergabung dengan partai politik di tahun 2022 mendatang. Saat ini Ridwan Kamil sedang menimang-nimang akan bergabung dengan partai mana.

"Saya sudah putuskan tahun depan akan masuk parpol. Warna yang mana apakah warna taplak ini (kuning), warna baju satpam (biru) atau hijab merah, saya belum tahu,"kata pria akrab disapa Emil di Fisipol UGM, Kamis (2/12).

"Yang pasti yang paling Pancasilais, saya akan di situ. Karena menurut saya Pancasila harga mati. Tidak boleh terlalu kiri, tidak boleh terlalu kanan. Politik jalan tengahlah yang saya pilih,"imbuh Ridwan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketum Demokrat Sebut Jika Memang Dari Awal Moeldoko Ingin Mengambil Alih Partai Demokrat

Kondisi Haji Lulung Hingga Kini Masih Tak Sadarkan Diri, Usai Dikabarkan Terkena Serangan Jantung

Partai PKS Usulkan Masa Kampanye Pemilu 2024 Diperpendek Menjadi 60-90 Hari Saja